Garis

Lengsernya Gusdur



Lengsernya Gus Dur

KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Ia lahir di jombang pada 7 September 1940 dan meninggal pada 30 Desember 2009. Ia merupakan Presiden keempat Republik Indonesia setelah B.J Habibie. Beliau dilengserkan secara politis oleh parlemen melalui Sidang Istimewa (SI) MPR RI pada 23 Juli 2001 sebelum mengeluarkan Dekrit Presiden. Perlawanan tersebut ia lakukan bukan untuk mempertahankan jabatannya sebagai presiden, melainkan sebagai penolakan atas langkah parlemen yang menurutnya inkonstitusional. Sejumlah tuduhan yang ditujukan kepadanya juga tidak terbukti secara hukum.

Kompas, 1 Agustus 2001 melaporkan bahwa menjelang tengah malam pada tanggal 21 Juli 2001, Gus Dur sempat mengadakan pertemuan bersama dengan seorang wakil Sekjen PBNU Masduki Baidlowi dan tujuh ulama sepuh di istana negara. Mereka menyampaikan kepada Gus Dur perihal kondisi politik mutakhir yang berujung pada rencana percepatan SI MPR. Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2001, kondisi pertemuan di istana negara kala itu dilaporkan berakhir secara khidmat dan penuh keharuan.

Gus Dur tak kuasa menahan air mata, ia meminta maaf berkali kali, karena tidak berterus terang kepada para ulama mengenai situasi politik yang sedang dihadapinya. Dengan dorongan para ulama dan pengurus pondok pesantren, lewat tengah malam pada tanggal 23 Juli 2001, Gus Dur mengeluarkan Dekrit Presiden.

Dekrit itu secara garis besar berisi tentang penolakan terhadap keputusan SI yang akan diselenggarakan beberapa jam mendatang oleh MPR yang dipimpin oleh Amien Rais. Hingga sampai saat ini tidak ada satu pun keputusan hukum yang memvonis Gus Dur melakukan kesalahan seperti yang dituduhkan oleh sejumlah orang. Baik kasus Buloggate maupun kasus Bruneigate.

Gus Dur menahan ratusan ribu orang yang ingin berangkat ke Jakarta. Ia tidak mau ada kerusuhan dan pertumpahan darah sesama anak bangsa. Laporan kompas menyebut bahwa ada 300.000 Relawan yang berani mati berangkat ke Jakarta untuk membela Gus Dur dari upaya pelengseran oleh Parlemen.

Gusdur berkata, "Kalau Tawakal, Anda Berani Dan Layak Hidup". Pesan tersebut disampaikan Gus Dur kepada para Kiai menjelang pelengseran dirinya sebagai Presiden.

0 Response to "Lengsernya Gusdur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel